Mungkin kamu sudah pernah mendengar tentang berita pengantin yang berasal dari Banjarnegara yang belum lama ini telah viral disosial media. Pasangan sejoli Pawit Wahono dan Eni Rahmawati ini juga baru diundang dalam sebuah stasiun televisi karena pernikahannya yang sangat unik yang berkonsep dengan daur ulang barang bekas. Penasaran? Inilah beberapa fakta tentang pengantin yang unik ini.
1. Kehidupan dari sang mempelai pria
Pada tahun 2016, ternyata Pawit sangat aktif dalam kegiatan kesenian dari desanya di Desa Gentansari. Dengan berkat kepemimpinannya, kini uang kas mereka sudah mempunyai omset sampai 20 juta rupiah. Padahal sebelumnya hanya mencapai 1 jutaan. Ternyata, uang khas tersebut dapat dihasilkan dari pengolahan sampah menjadi produk yang tertentu.
2. Menggunakan bungkus kopi dijadikan sebagai baju pengantin
Pasangan ini telah melangsungkan pernikahan pada Januari 2018 lalu. Keduanya juga mengenakan jas dan juga gaun pengantin dengan memanfaatkan bahan bekas dari bungkus kopi. Tidak hanya itu saja, kursi pengantin dan para tamu undangan juga menggunakan hasil daur ulang.
3. Sangat menyukai kebersihan
Untuk setiap Senin dan juga Sabtu, Pawit ternyata bekerja disalah satu pabrik kayu. Sisa dari waktunya juga ia sempatkan untuk keliling desa dengan membersihkan desanya dari sampah-sampah.
4. Ide konsep ini sempat dianggap hanya main-main
Ketika Pawit yang mengutarakan keinginannya untuk bisa menikahi Erni dengan konsep berbahan daur ulang awalnya sempat diragukan oleh Eni. Ia juga beranggapan kalau Pawit tidak serius dengan hubungan mereka yang mengingat pernikahannya menjadi momen bahagia bagi mereka berdua untuk melangkah hubungannya menjadi lebih serius.
5. Bisa bulan madu ke Bali dengan gratis
Dengan konsepnya yang viral berkat bungkus kopi, akhirnya salah satu dari brand kopi yang terkenal yang sudah mereka gunakan, memberikan hadiah secara gratis dengan pasangan yang kreatif. Kapal Api juga memberikan apresiasi yang berupa hadiah bulan madu ke Bali selama dalam waktu tiga hari.
Wahhhh, tidak menyangka sewaktu di Bali, ternyata Pawit masih saja mengambil dan membuang sampah yang sudah ia temui di pantai. Ia juga mempunyai visi untuk mampu mengembangkan desanya yang menjadi lebih hijau dan juga bisa menjadi objek wisata yang benar seperti dengan Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar